Mahasiswa merupakan cikal bakal sebuah tatanan majunya suatu bangsa. Ini karena mahasiswa memiliki kemampuan kompleks yang dapat memberikan sumbangsihnya bagi masyarakat pada lingkup mikro dan bangsa dalam lingkup makro baik dari pemikiran maupun tingkah laku. Mahasiswa juga mempunyai peranan vital dalam setiap sector kehidupan. Namun semua hal itu tidak semata-mata tidak disematkan kepada mereka. Beban berat yang disematkan di pundak mereka membutuhkan wawasan yang luas dan usaha yang tidak pantang menyerah untuk dapat mengangkatnya.
Tugas Berat
Mahasiwa memiliki tugas utama yaitu tidak lain belajar,
makna belajar sendiri tidak hanya diartikan dalam konteks mempelajari mata kuliah formal di dalam kampus yang diparameterkan dengan standar nilai. Melainkan sebagai intelektual muda, mahasiswa dituntut pula untuk mencari jenis-jenis pengetahuan yang lain yang dapat mendukung menjadi manusia kritis dan tanggap terhadap kejadian-kejadian di sekelilingnya. Mahasiswa dengan kemampuan intelektualitasnya dapat berdiri sebagai control social, di sini seorang mahasiswa berarti dipercaya dapat memecahkan permasalahan-permasalahan yang terjadi dengan pengetahuannya. Lebih ekstrim lagi mahasiswa dapat mengawal perubahan di lingkungannya melalui intuisinya.
makna belajar sendiri tidak hanya diartikan dalam konteks mempelajari mata kuliah formal di dalam kampus yang diparameterkan dengan standar nilai. Melainkan sebagai intelektual muda, mahasiswa dituntut pula untuk mencari jenis-jenis pengetahuan yang lain yang dapat mendukung menjadi manusia kritis dan tanggap terhadap kejadian-kejadian di sekelilingnya. Mahasiswa dengan kemampuan intelektualitasnya dapat berdiri sebagai control social, di sini seorang mahasiswa berarti dipercaya dapat memecahkan permasalahan-permasalahan yang terjadi dengan pengetahuannya. Lebih ekstrim lagi mahasiswa dapat mengawal perubahan di lingkungannya melalui intuisinya.
Peranan Mahasiswa
Di
dalam dunia pendidikan, mahasiswa mempunyai peranan penting dalam
memainkan kualitas pendidikan. Oleh karena itu, kemajuan dunia
pendidikan suatu negara dapat dilihat dari kapabilitas mahasiswanya.
Maka dari itu, Mahasiswa mempunyai bargaining position yang bagus di
dalam masyarakat dan sebuah Negara.
Sebagai
insan yang memiliki pengetahuan di atas rata-rata, intelektual muda
harus dapat menjadi contoh yang baik (agent of moral) bagi individu
lain. Kemampuan non akademis ini tidak didapatkan dari bangku
perkuliahan namun dari lingkungan keorganisasian.Melalui ideologinya
pula mahasiswa dijuluki “agent of change”, hal ini dimaksudkan mereka
dapat memantik dan membawa perubahan bagi lingkungan dari kondisi sosil
yang buruk menuju yang lebih baik.
Sebagai salah satu icon pendidikan tinggi, mahasiswa seharusnya dapat menjadi control social, agent of moral, dan agent of change. Apabila diibaratkan seorang mahasiswa dapat merubah “besi berkarat menjadi emas”, bukan malah menjadikan “berlian berubah menjadi arang”, karena disebabkan kegagalan dalam berpikir dan bertingka laku. Kelakuan mahasiswa saat ini yang cenderung hedon
mengakibatkan level mahasiswa yang semula tinggi di hadapan khalayak
menjadi rendah. Hal ini menjadi kemunduran pula bagi sektor-sektor dalam
tatanan kehidupan.
Langkah Pemecahan
Sebenarnya
miris apabila kaum intelektual telah kehilangan eksistensinya, tetapi
hal itu tidak akan terjadi apabila mereka dapat mempunyai kemampuan yang
seimbang antara hard skill (akademis) dan soft skill (non akademis).
Mahasiswa jangan sampai kehilangan salah satunya. Kemampuan-kemampuan
itu dapat diperoleh dari lingkungan pendidikan (universitas) untuk
kemampuan hard skill dan dari lingkungan organisasi untuk soft skill. Kedua hal tersebut sangat menentukan bagi perkembangan arah pergerakan mahasiswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar